Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam FKKDP Kabupaten Tegal sepakat bakal menggeruduk ke Istana Negara Jakarta untuk menanyakan ihwal anggaran dana desa, Kamis, 22 Januari 2015. (yerry novel) |
Ihwal Dana Desa
SLAWI - Forum Komunikasi Kepala Desa Praja (FKKDP) Kabupaten Tegal menagih janji Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ihwal program dana desa. Program yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat desa itu, dinilai tidak sesuai dengan janji Presiden Jokowi.
"Dulu janjinya setiap desa dapat Rp 1,4 miliar, tapi sekarang malah berkurang menjadi Rp 136 juta tiap desa," tutur Ketua FKKDP Kabupaten Tegal, Untung Basuki, seusai mengikuti rapat koordinasi (rakor) rancangan peraturan Bupati Tetang Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun 2015, di Gedung Amangkurat Pemkab Tegal, Kamis (22/1).
Kepala Desa Semboja Kecamatan Pagerbarang ini membeberkan, jumlah dana desa tahun 2015 dari Pemerintah Pusat untuk wilayah Kabupaten Tegal hanya Rp 38,3 miliar. Jumlah itu jika dibagi 281 desa di wilayah tersebut, maka setiap desa hanya menerima sekitar Rp 136 juta. "Seharusnya Rp 393 miliar, tapi sekarang malah turun menjadi Rp 38,3 miliar. Bagaimana ini," keluhnya.
Menyikapi hal tersebut, Untung mengaku bakal melayangkan surat ke Presiden ke tujuh itu. Dia akan menanyakan langsung kenapa perolehan anggaran dana desa di wilayah Kabupaten Tegal menurun drastis. Menurut Untung, jika dana itu diprosentasekan, maka tiap desa hanya menerima 10 persen dari anggaran dana desa yang dijanjikan Jokowi.
"Kalau surat kami tidak ada jawaban, terpaksa kami akan demo di Jakarta (Istana)," cetusnya.
Ancaman demo itu, juga disetujui sejumlah kepala desa lainnya. Salah satunya, Kepala Desa Tanjungharja, Kecamatan Kramat, Sadudin. Menurut dia, apabila anggaran dana desa itu tidak ada penambahan, maka pihaknya akan menggeruduk ke Istana Negara. Dirinya tak menampik, rencana itu juga akan dikoordinasikan dengan kepala desa dari daerah tetangga.
"Nanti kita akan koordinasi dengan wilayah Brebes dan Pemalang," tandasnya. (yer)
0 komentar