Add caption |
SLAWI - Belasan pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) terjaring razia gabungan Dinsosnakertrans, Satpol PP, Dinkes dan Humas Kabupaten Tegal, Rabu (21/1). PGOT yang berjumlah 14 orang itu mayoritas berasal dari luar daerah.
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal, Eko Jati Suntoro disela razia mengatakan, pihaknya sengaja melakukan kegiatan tersebut lantaran banyaknya keluhan dari masyarakat. Sebab, keberadaan PGOT semakin meluas di wilayah Kota Slawi. Selain itu, razia ini juga merupakan upaya Dinsosnakertrans dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Termasuk mengurangi jumlah PMKS yang semakin meningkat, khususnya psikotik jalanan.
“Kurang lebih ada 14 PGOT yang kita amankan di enam lokasi, yakni di Kecamatan Slawi, Pangkah, Dukuhwaru, Lebaksiu, Balapulang dan Margasari,” kata Eko Jati.
Eko mengungkapkan, para PGOT tersebut rencananya akan dikirim ke Panti Rehabilitasi Sosial Samektokarti, Kabupaten Pemalang. Namun demikian, sebelum dikirim ke Pemalang, para PGOT terlebih dahulu dibersihkan dan diberi pakaian layak pakai. Termasuk rambutnya dicukur gundul supaya bersih dari kotoran.
“Mereka juga dimandikan terlebih dahulu. Kemudian pakaian mereka kami ganti, sehingga setelah sampai di Pemalang bisa langsung dibina,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsosnakertrans, Sutardi SIP menambahkan, dari 14 PGOT yang terjaring merupakan wajah baru. Mereka diketahui tengah menggelandang di pusat keramaian, seperti pasar tradisional dan jalan umum.
“Rata-rata wajah baru semua, dari hasil keterangan sementara mereka berasal dari luar daerah. Seperti Indramayu, Surabaya, Purwokerto, Magetan dan Madiun,” tutupnya. (yer)
0 komentar